Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Breaking News

latest

Penyesalan Aldrian Risjad Saat Umur 23 Tahun Tertuang di Lagu Bukan Puncak Dunia

SUKSES bukanlah suatu hal yang instan, seperti yang tertuang dalam lagu terbaru Aldrian Risjad berjudul Bukan Puncak Dunia. Penyesalan soloi...


SUKSES bukanlah suatu hal yang instan, seperti yang tertuang dalam lagu terbaru Aldrian Risjad berjudul Bukan Puncak Dunia. Penyesalan solois Aldrian Risjad dalam usaha-usahanya mengejar sukses atau mimpi tersebut tertuang dalam lagu yang bisa didengar di berbagai layanan musik digital per Jumat (10/3/2023) lalu.

Ia menyebutkan, bahwa lagu ini tentang penyesalan dia akan kurang besarnya usaha mengejar mimpi, dimasa lalunya terlalu menggantungkan diri kepada momentum bahwa someday akan menjadi besar yang pada kenyataannya, moment tersebut tidak kunjung datang.

Akhirnya aku pun sadar bahwa momentum itu tidak akan datang tiba-tiba dan harus dikejar, disaat itulah aku sadar bahwa usahaku selama ini masih sangat kurang," katanya.

Saat usia belasan, lanjut dia dirinya mengira akan mencapai puncak disaat usia 20an awal dan cukup terlena dengan perkataan orang yang bilang 'kamu itu bagus dan tinggal tunggu waktu saja' yang membuatnya hanya menunggu waktu saja dan berharap momentum puncak itu akan datang.

Dan sekarang diusianya menginjak 23 tahun, semua masih biasa saja dan bahkan bila dipikirpun sepertinya puncak dia sudah terlewat dan sekarang memasuki fase menurun. Singel yang dirilis dibawah naungan label Sun Eater ini masih tidak meninggalkan ciri khas dari Aldrian Risjad.

Musik rock alternatif ala 90an yang mengedepankan kekuatan vokal dari solois tersebut, kali ini Aldrian Risjad berkolaborasi dengan Enrico Octaviano yang juga dikenal sebagai penggebuk drum di band Lomba Sihir. Pembuatan lagu ini juga dibantu oleh Ahmad Ilyas pada bass, Jordy Malonda pada gitar, Dennis Ferdinand sebagai vocal director, dan Tiara Annisa sebagai vokal latar.

Lagu ini adalah penyesalan dia atas mengapa dirinya 'menggantungkan mimpi' kapada nasib/momentum, alih-alih mengejarnya dengan seluruh kemampuan. Pesan moralnya, seseorang harus sadar bahwa momentum itu tidak akan tiba-tiba datang, dan tidak akan tiba-tiba jadi rockstar atau jadi apapun yang diimpikan.