Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Hujan, Ngopi Bareng Lenger Yang Hadirkan Rianto di Kopi Kebon Tetap Ramai Penonton

HUJAN yang terjadi dari sore ternyata tak menyurutkan sebagian masyarakat Purwokerto dan sekitarnya untuk datang ke Ngopi Bareng...


HUJAN yang terjadi dari sore ternyata tak menyurutkan sebagian masyarakat Purwokerto dan sekitarnya untuk datang ke Ngopi Bareng Lengger di Kopi Kebon, Kamis (19/1/2023) malam lalu. Hampir setiap kursi yang ada, bahkan terisi hanya untuk melihat penampilan dari Rianto sang penari lengger asal Kaliori, Banyumas.

Tidak hanya datang dari Purwokerto dan sekitarnya saja, acara yang harusnya dimulai pukul 19.00 waktu setempat ini bahkan dikunjungi oleh beberapa orang dari Yogyakarta hingga Bulgaria hanya untuk melihat penampilan penari yang kini tinggal di Jepang.

Karena hujan yang terus turun, akhirnya mula reda sekitar pukul 20.30 dan pertunjukan pun dibuka oleh dua host yakni Pras dan Tasya untuk memaniskan suasana.

Empat lengger dari Rumah Lengger Banyumas membuka pertunjukan yang sudah ditunggu sedari tadi. Empat pria yang berdandan wanita lengkap dengan aksesoris tarian khas Banyumas mampu menghibur penonton yang datang.

Tidak lebih dari 15 menit, keempat penari menunjukan aksinya yang luar biasa meski terkadang sedikit gerimis. Panggung tanpa atap yang digelar pun sedikit membasahi para penari, dan tidak lama muncullah Rianto untuk segera menunjukan aksinya.

Tari tradisional Topeng Sekartaji mengawali penampilan Rianto hingga mulai berkeringat meski harus menari dibawah rintik gerimis. Penampilan awal Rianto cukup membuat penonton takjub akan lekak-lekuk tubuhnya mengiringi alunan musik.

Tari ini mengisahkan tentang cinta, harapan, dan kesakitan. Sekartaji sedang menunggu Panji pulang dari perang, karena cinta selalu datang dengan kesakitan," kata Rianto dari atas panggung.

Tari lain yang dibawakan adalah tari Sastra Jiwangga, dan tari inilah yang kerap kali dipentaskan Rianto ke mancanegara. Ia sudah menampilkan tari ini hingga ke lima benua. Dibagian akhir pementasan, Rianto melepas seluruh pakaiannya, hingga tersisa celana pendek.

Pertunjukan ketiga, ia kembali mengenakan topeng merah dan menari dengan gagah layaknya seorang lelaki.

Usai menampilkan tarianya, talkshow diadakan dengan menghadirkan Rianto sebagai tokoh utama pertunjukan dan juga penulis naskah Sastra Jiwangga, Aziz al Rasyid yang dipandu oleh Bagoes Satria Legowo.

Dipenghujung acara, empat penari lengger dari Rumah Lengger Banyumas kembali mempertunjukan aksinya yang ditutup dengan sesi tanya jawab dan foto-foto semua yang hadir di acara Ngopi Bareng Lengger.

Pada sesi akhir acara, Rianto berharap acara seperti ini kerap kali ditampilkan untuk melestarikan kesenian asli Banyumas yang pasti sudah mulai tersisihkan oleh budaya populer yang saat ini ramai ditengah generasi muda.