USAI comeback pasca hiatus dengan video klip Hantu, Tokyolite kembali dengan single terbaru berjudul Radio Blues yang terasa lebih fresh. Di...
USAI comeback pasca hiatus dengan video klip Hantu, Tokyolite kembali dengan single terbaru berjudul Radio Blues yang terasa lebih fresh. Dirilis oleh RENZ Records, Radio Blues sudah dapat didengarkan di seluruh kanal musik digital yang ada dengan membawa energi positif bagi seluruh pendengarnya.
Band yang beranggotakan Stevan pada vokal & gitar, Alex pada bass, Rori pada gitar, Bintang pada drum, dan Ben pada keyboard menghadirkan sedikit berbeda dengan lagu-lagu mereka sebelumnya, seperti judulnya lagu ini memainkan musik yang lebih bluesy dengan balutan aransemen pop yang ringan dan mudah dinikmati yang akan membawa pendengarnya menggoyangkan anggota tubuh secara otomatis saat mendengarkannya.
Lagu yang ditulis oleh Alexander Bramono ini bercerita tentang sebuah proses untuk menerima dan menjalani hidup yang kadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan percaya, bahwa sejatinya hanya kita yang dapat menyelamatkan diri kita sendiri, dengan tidak berkutat dalam nostalgia.
Pesan dalam lirik itu didukung oleh musik yang kental dengan suasana positif yang akan menyenangkan hati pendengarnya. Single ini dikerjakan dan diproduseri oleh para personil Tokyolite yang dalam perjalanannya, lagu ini sudah dirombak secara beberapa kali secara aransemen dan lirik.
Jika biasanya lagu-lagu Tokyolite kental dengan nuansa pop dan punk-nya, disini Tokyolite justru mengeksplor ranah indie-pop 2000an dengan bumbu blues yang cukup menyeruak tanpa malu malu.
Selain proses rekaman yang dilakukan secara mandiri di rumah masing masing (kecuali vokal dan drum), Tokyolite mempercayakan engineer muda Irfan Ahmad untuk meramu sound mix dan masteringnya. Radio Blues juga menandakan awal dari beberapa rangkaian single selanjutnya yang akan dirilis Tokyolite dalam waktu dekat ini.
Lagu ini sejatinya saya tulis 2015 silam dan awalnya untuk lucu-lucuan saja, waktu saya tulis lagu ini cukup intens dengerin musik indie pop seperti Belle and Sebastian, Sondre Lerche, Pizzicato Five," kata dia.
Awalnya, lanjut dia dipikir tidak masuk untuk Tokyolite, namun Rori dan Bintang 'memaksa' untuk memoles lagu ini lebih jauh dan akhirnya duduk bersama dan mencoba untuk memproses bersama. Ia menjelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu bekerja dengan produser lain ternyata mendapatkan banyak sekali pelajaran.
Dari situ, kata dia Tokyolite berusaha untuk menerapkan beberapa ilmu yang didapat melalui single ini. Pada lagu ini aransemen akan didominasi oleh isian gitar, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri dengan proses rekaman yang banyak dilakukan dirumah ternyata banyak menguntungkan, jadinya dapat eksplorasi sound lebih banyak.
