Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Representasi Perempuan Di Ruang Publik Disampaikan Anunk Soemargo Melalui Unseen

KERESAHAN seorang Anunk Soemargo tentang representasi perempuan coba disampaikan melalui single keduanya bersama Spiritvm Record...

KERESAHAN seorang Anunk Soemargo tentang representasi perempuan coba disampaikan melalui single keduanya bersama Spiritvm Record berjudul Unseen. Single terbarunya tersebut sudah dapat diperdengarkan di semua gerai musik digital yang ada.

Menurut Anunk, representasi perempuan menjadi urgensi penting dan bukan hanya tentang keterwakilan tapi juga kuasa produksi pesan. Hal problematik lainnya adalah perbaikan dengan menambah kuantitas yang menayangkan suara atau sudut pandang perempuan tak diimbangi dengan perbaikan kualitas.

Dari zine yang diperoleh acarakita.net, Rabu (2/11/2022) pagi, Anunk Menjelaskan bahwa berbagai konten media belum dapat lepas dari bias gender dan berbagai stereotip yang seksis dalam merepresentasikan perempuan.

Seksisme dan bias gender dalam penggambaran perempuan di media menjadi puncak persoalan ketimpangan kuasa antara laki-laki dan perempuan," katanya.

Melalui Unseen, Anunk Soemargo menuliskan kata-kata yang bahkan sulit terucap dalam perjalanan hidup perempuan. Kesadaran tentang representasi yang problematik, pun melatar belakangi tulisan ini untuk mendorong kuasa perempuan pada ruang publik.

Lebih dari itu, Unseen juga merupakan suatu mediasi penciptaan ruang inklusif yang demokratis untuk berpartisipasi, bersuara dan menayangkan peran penting perempuan sebagai tonggak sejarah.

Diproduseri sendiri oleh Anunk Soemargo, Unseen juga melibatkan banyak pihak seperti Sastagama Legacy sebagai tempat produksi dan menghimpun ide-ide yang berbasis membangun hubungan emosional dengan melibatkan para kontributor untuk turut serta menempatkan perempuan penting dalam hidupnya.

Itu sebagai ucapan dan rasa terima kasih, telah melahirkan kehidupan yang penuh makna," ujar dia.

Ia menjelakan bahwa beberapa momentum-momentum penting melalui pendekatan suka-duka dalam kehidupan, menjadikan khalayak ramai kerap kali lupa dengan kebersamaan antara dirinya sendiri dengan orang-orang terdekat.

Masyarakat pun terlampau sibuk untuk meluangkan waktu, meski hanya bersenda gurau dengan yang terkasih. Sementara laki-laki yang menggenggam berjalannya sistem dunianya, memiliki kelemahan untuk dunia yang begitu luasnya dengan kerap kali mengesampingkan peran penting perempuan didalamnya.