Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Gandeng Cak Nun, Kotak Release Single Manusia Manusiawi

BAND tanah air Kotak kembali merilis single bertajuk Manusia Manusiawi, Jumat (24/7/2020) lalu sebagai lanjutan dari single pertama Hoax...


BAND tanah air Kotak kembali merilis single bertajuk Manusia Manusiawi, Jumat (24/7/2020) lalu sebagai lanjutan dari single pertama Hoax yang direlease sebelumnya. Lagu tersebut juga sebagai salah satu single menuju album studio Kotak berjudul Identitas.

Yang menarik disini, Kotak mengajak Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun untuk berkolaborasi. Terlibatnya Cah Nun menjadikan Manusia Manusiawi satu-satunya karya kolaborasi Kotak untuk album Identitas nanti. Proses kolaborasi diawali dari kekaguman Tantri terhadap sosok Cak Nun dalam kajian Jama'ah Maiyah.

"Saya memandang dan mendengar beliau dari kejauah, begitu tertampar lewat setiap kalimat yang dikeluarkan," katanya melalui press release yang diterima acarakita.web.id, Jumat (24/7/2020) lalu.

Saat mencari kontak Cak Nun, Tantri mengaku sempat alami kesulitan dan berkat Noe yang merupakan vokalis Letto dan anak Cak Nun pintu kolaborasi langsung terbuka, sehingga proses rekaman dapat dilakukan dengan mudah tanpa bertemu.

Terkait konsep, Manusia Manusiawi memiliki pesan mendalam soal kemanusiaan, khususnya kedamaian terhadap toleransi. Menurut Cella, lagu ini mempunyai pesan tentang kedamaian hidup, toleransi, dan persatuan ditengan situasi pandemi saat ini. Lagu yang juga terinspirasi dari kata-kata Cak Nun ini juga menjelaskan bahwa ada banyak orang yang bisa memaafkan orang lain, tapi tidak banyak orang yang bisa memaafkan diri sendiri dan menyadari jatuh bangkitnya kehidupan manusia.

Menurut Chua, Manusia Manusiawi merupakan doa dari Kotak agar berdampak positif untuk masyarakat Indonesia dimana konsep ini sejalan dengan single sebelumnya terkait memutus rantai disinformasi di masyarakat. Meskipun setiap personil memiliki persepsi berbeda tentang Manusia Manusiawi, mereka juga membuka diri terhadap bagaimana pendengar meresapi dan memaksai lagu ini.