Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Bisma Karisma Lahirkan Aamiin Sebagai Pengingat Dirinya kepada Sang Pencipta

KESERIUSAN seorang Bisma Karisma dalam bermusik solo semakin ditunjukan dengan dirilisnya Aamiin pada Jumat (29/3/2024) lalu. Dalam bahasa y...

KESERIUSAN seorang Bisma Karisma dalam bermusik solo semakin ditunjukan dengan dirilisnya Aamiin pada Jumat (29/3/2024) lalu. Dalam bahasa yang sederhana, Aamiin menggambarkan arti yang dalam, yaitu terimalah do'a kami atau lindungilah kami.

Melalui liriknya yang kuat, Bisma Karisma menyampaikan sebuah cerita tentang hubungan manusia dengan Tuhan tentang betapa pentingnya restu dan petunjuk-Nya dalam setiap langkah kehidupan.

Lagu ini menceritakan tentang kita sebagai umat yang menghamba, meminta restu disetiap perjalanan hidupnya," kata dia.

Terkadang, lanjut dia, kita lupa bahwasannya kita hanyalah titipan milikNya untuk menjadi manusia yang paripurna. Pembuatan lagu ini juga dipengaruhi oleh perjalanan spiritual yang sudah ia lalui selama ini.


Bersama dengan sahabatnya, Bayu Rengga Mauludy, Bisma merasa bahwa dirinya masih perlu diingatkan peranannya sebagai manusia bahwa kita hanyalah titipan-Nya, dan tugas kita adalah menjadi manusia yang lebih baik di mata-Nya. Melalui pemikiran tersebut, Bisma dengan sahabatnya pun menulis lagu ini sebagai medium untuk mengingat peranan kita di kehidupan.

Gagasan tersebut pun dieksekusi menjadi sebuah karya musik indah dimana ia dibantu oleh Rizki Parada dari Gaung dan Alyuadi Febryansyah dari Heals. Tentunya tak lupa kehadiran sahabat lama yakni Lafa Pratomo menjadi kuncian untuk menggenapi karya ini. Kerja sama di antara para insan musik ini pun menghasilkan karya khas proyek solo Bisma yang diharapkan dapat membantu mengingatkan kita semua akan peranan sebagai manusia di dalam kehidupan.

Aamiin akan menjadi bagian penting dari album perdana Bisma Karisma. Menurutnya, album ini layaknya sebuah portal yang mengantarkannya menuju titik dalam kehidupan ini. Ia coba mempersingkat proses pembuatan Album yang kalau dihitung kurang lebih 5 tahun lamanya, album ini seperti layaknya Portal Hidup bagaimana manusia bertransformasi menuju ke titik tengah diantara dua polar kehidupan.

Prosesnya panjang karena memang Bisma dan lafa percaya jika terjadi, terjadilah.. tidak menuntut waktu. Akhirnya berisikan 8 karya berbeda rasa sesuai dengan apa yang dialami selama hidup sampai hari ini.