Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Sumpahku Menandai Fryda Lucyana Kembali ke Industri Musik Tanah Air

KEMBALINYA Fryda Lucyana dibelantika industri musik Indonesia ditandai dengan single baru barjudul Sumpahku. Single tersebut men...

KEMBALINYA Fryda Lucyana dibelantika industri musik Indonesia ditandai dengan single baru barjudul Sumpahku. Single tersebut menjadi karya kolaborasi dirinya bersama hits maker tanah air, Ryan Kyoto dengan proses kreatifnya berlangsung selama dua tahun.

Fryda terkenal dikancah industri musik Indonesia lewat lagu Rindu karya maestro Eros Djarot, kemudian lewat S'gala Rasa Cinta ciptaan almarhum Dorie Kalmas dan Fryda Lucyana sendiri. Keberhasilan dua lagu tersebut mengusik Fryda untuk berinteraksi dan berdiskusi kreatif dengan Ryan untuk menciptakan karya baru.

Melalui proses yang sering terkendala waktu, akhirnya Ryan Kyoto dan Fryda Lucyana bersepakat untuk melakukan kolaborasi kreatif.

Ryan berinisiatif berkunjung ke rumah Fryda, membawa gitar kesayangannya dan melakukan semacam 'workshop' santai, sambil mengukur vocal range Fryda. Juga melakukan brainstorming tentang lagu-lagu seperti apa yang disukai dan cocok dengan timbre suara Fryda.

Papa dan Mama yang saat itu hadir nampak sangat antusias, bahkan sempat terucap dari Papa, bahwa kami sama-sama punya basis budaya Melayu. Buatlah sesuatu yang bisa turut memajukan budaya Melayu," kata Fryda.

Proses kolaborasi kreatif Ryan Kyoto dan Fryda Lucyana tak dapat berlangsung cepat karena terkendala oleh aktivitas Fryda, juga karena Fryda berulang kali jatuh sakit dan mesti dirawat di rumah sakit. Tak hanya itu, selama masa itu, Fryda juga mengalami duka yang mendalam, ketika papanya wafat.


Perlu waktu cukup lama bagi Fryda untuk melanjutkan kerja kolaborasi kreatif dengan Ryan Kyoto, sampai lagu Sumpahku terealisir. Suasana batin yang dalam itu terasa lewat vokal Fryda yang sangat kuat mengartikulasikan lirik dan mengekspresikan melodi lagu Sumpahku karya Ryan Kyoto ini.

Fryda berhasil mengekspresikan dan menyajikan lagu ini sebagai refleksi cinta yang dirasakan semua orang.

Single ini mengekspresikan komitmen cinta yang sangat kuat, menegaskan kesetiaan dan keteguhan sikap, bahwa cinta pertama adalah cinta terakhir yang abadi selamanya," ujar Fryda. 

Sumpahku tidak hanya wujud hasrat dan keinginan Fryda memenuhi harapan, menyapa dan merangkul lebih erat para penggemar dan penikmat lagu-lagunya selama ini, termasuk para sahabat dan kerabatnya.

Juga bukan hanya untuk merawat eksistensinya sebagai pelaku seni yang sangat mencintai dunia nyanyi. Jauh dari itu, lewat karya Ryan Kyoto ini, Fryda juga menebar keindahan artistik dan estetik, sekaligus menghidupkan kesadaran penikmat lagu ini untuk selalu merawat cinta. 

Sejumlah nama besar yang tak asing lagi di blantika musik Indonesia terlibat. Fryda menyebut, selain dirinya sebagai vokalis sekaligus Executive Producer dan Ryan Kyoto sebagai komposer, Sandy Canester bertindak sebagai music producer, sekaligus sebagai music arranger bersama Rio Ricardo. Dewa Budjana pun terlibat sebagai special appearance on guitar.