Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Solois Asal Yogyakarta, Gordo Pangarso Rilis Debut Bertajuk Teh Tawar

BERBEKAL keresahan issue media dan pandemic yang sedang melanda, Gordo Pangarso mengeluarkan single bertajuk Teh Tawar yang dikemas dengan s...


BERBEKAL keresahan issue media dan pandemic yang sedang melanda, Gordo Pangarso mengeluarkan single bertajuk Teh Tawar yang dikemas dengan sederhana mengusung instrument gitar akustik dan saxophone. Lagu tersebut mendeskripsikan suasana pinggiran kota jogja dengan skena tongkrongan rakyat.

"Tongkrongan tersebut berupa angkringan dimana angkringan sangat relate dengan orang jogja maupun pendatang yang sempat mampir dan makan di sekitaran emperan jalan mangkubumi," katanya.

Emperan tersebut, lanjut Gordo pasti paham jika angkringan adalah tempat dimana segala topic dibicarakan. Pemilihan kata 'teh tawar' marujuk pada gaya hidup Gordo sendiri yang dilain hal dia adalah seorang yang giat berolahraga dan peduli pada asupan nutrisi.

Dari sebuah moment ketika berbicara santai dengan kumpulan musisi salah satunya yang menjadi pengiring lagu ini adalah Yudisthira Gangga, dimana mereka semua yang sedang menjalani pola diet mengurangi konsumsi gula demi kesehatan jasmani.

Gordo sendiri adalah seorang pimilik sebuah sarana olahraga di bilangan Jogjakarta daerah utara yang secara tidak langsung membentuk kebiasaan Gordo untuk rajin berolahraga dan mendapat inspirasi dalam membuat lagu kedepannya, karena lebih banyak bertemu dengan orang berlatar belakang yang berbeda.

Proses rekaman single pertama ini memakan waktu satu minggu dimana Gordo bekerja sama dengan RuangKerjaRecords sebagai studio sekaligus merangkap sebagai team management artist.

"lagu pertama ini semacam jadi trial and error debutku dalam musik, tapi aku puas sama lagu pertama ini dan semoga lagu berikutnya tidak kalah syahdu," ujarnya.

Dengan hastag #syahduisme dengan maksud mensyahdukan dunia lewat alunan nada dan lirik yang ringan tapi mengena. Gordo mengawali karir bermusik dalam format band di Jogjakarta era 2009 dengan debut permusikan hingga kisaran tahun 2013 karena sempat hijrah ke Bali dalam beberapa tahun.

Akhirnya passion untuk bermusiknya kembali muncul di 2020 dengan mengusung tema yang berbeda dari genre awal yang sempat mengusung namanya dalam band bernama Bloody Hollow.