Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Forever No To Dog Meat!, Seruan Vox Mortis Hentikan Peredaran Daging Anjing

  UNIT death metal tanah air, Vox Mortis kembali merilis lyrics video musik dari single kedua mereka bertajuk Forever No To Dog Meat sebagai...

 


UNIT death metal tanah air, Vox Mortis kembali merilis lyrics video musik dari single kedua mereka bertajuk Forever No To Dog Meat sebagai seruan untuk hentikan peredaran daging anjing. Video berdurasi 3 menit 33 detik ini mulai tayang di kanal YouTube Vox Mortis, Rabu (2/12/2020) sore.

Dalam press release yang diterima acarakita.net disebutkan tidak menyenangkannya mahluk hidup rasanya diculik, disekap, kemudian disiksa dan dijadikan kudapan karena dianggap berkhasiat atau sekedar memenuhi rasa lapar. Vox Mortis memang dibentuk untuk mempropagandakan kesejahteraan hewan, salah satunya mengajak masyarakat untuk berhenti mengonsumsi daging anjing.

Seperti judulnya, Forever No To Dog Meat merupakan pernyataan sikap Vox Mortis menolak makanan berbahan dasar daging anjing sekaligus upaya mengedukasi masyarakat tentang perlindungan hewan tersebut. Semua lirik tertuang gamblang lewat langgam death metal yang agresif, dibarengi visual cadas hasil olah digital M. Irvan Dionisi.

Disitu juga menguak sisi kelam proses peredaran daging anjing serta kekejaman dibaliknya hingga disajikan di meja makan. Doni Herdaru Tona sang vokalis yang juga pendiri Animal Defender Indonesia ingin meletakkan sudut pandang berbeda dimana orang dari komunitas dengan stigma negatif pun mampu membawa pesan positif tentang kesejahteraan hewan.

"Kami harus memilih metal karena erat kaitannya dengan pemberontakan akan ide-ide normatif dan belenggu tema konservatif. Kami berontak atas ketidakadilan pada hewan-hewan domestik ini," katanya.

Nomor kedua dari album debut Avignam Jagat Samagram ini pula membantah rumor terkait khasiat mengonsumsi daging anjing, seperti anggapan banyak orang. Selain tidak terbukti secara empirik, aktivitas Doni sebagai penyelamat hewan domestik yakni anjing dan kucing membuat ia tegas menolak menjadikan hewan kesayangannya sebagai bahan baku masakan.

"Kami menyanyangi anjing dan kucing, keduanya bukan hewan ternak. Maka kami perlu membuat propaganda untuk melindungi serta menolak menjadikan hewan tersebut sebagai makanan. Jika kamu rasa hewan lain perlu dilindungi, silakan buat propagandamu," ujar dia.

Terkait dengan tradisi, Doni turut membantah jika daging anjing terlibat dalam sebuah ritus maupun produk budaya. Mengkonsumsi daging anjing dikalangan masyarakat tertentu menurutnya merupakan kebiasaan yang telanjur lumrah. Menurutnya, ada yang salah dengan kebiasaan tersebut dan hal ini perlu dibereskan.