Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Membawa Bendera DeathCore, Eternal Desolator Rilis Full Album Bertajuk Omnipotence Paradox

UNIT deathcore asal Purwokerto bernama Eternal Desolator dikabarkan merilis full album bertajuk Omnipotence Paradox dengan berisi 10 tr...


UNIT deathcore asal Purwokerto bernama Eternal Desolator dikabarkan merilis full album bertajuk Omnipotence Paradox dengan berisi 10 track di Youthspace, Selasa (17/9/2019) malam lalu. Dari 10 track tersebut hanya satu yang berbahasa Indonesia bertajuk Bermuda di track 8.

Berbeda dengan yang lain, Eternal Desolator termasuk 'berani' dalam mengambil resiko mengeluarkan full album. Dan dengan modal keberanian itulah yang akhinya membuat Eternal Desolator mendapat perhatian khusus dari skena metal Purwokerto khususnya. "Kami sadar bahwa kami ini baru, karena semangat itulah yang membuat kami akhirnya berani merilis full album yang diharapkan juga diikuti oleh yang lain," kata drummer Eternal Desolator, Farobi Fatkhurridho atau yang akrab disapa Robi.

Band yang beranggotakan Faisal Nur Muhammad Basef pada vokal, Ananta Seno Aji dan Kornelius Steven Sugiarto pada gitar, Satria Bangkit Prasetyo pada bass, dan Farobi Fatkhurridho pada drum semakin percaya diri dengan apa yang mereka lakukan sekarang.

Pemilihan unit deathcore bukan tanpa alasan, dari kelima personil Eternal Desolator dapat disimpulkan bahwa dengan deathcore berarti semua elemen bisa bereksperimen sesuai pemikiran masing-masing namun tetap dalam benang merah yang sama. Totalitas dalam berkarya dan bereksperimen itulah yang selalu diperjuangkan lima pemuda ini, dan dalam tiap perbincangan yang muncul hanya beriksar seputar teori, teknik dan referensi musik.

Dengan eksperimen yang dilakukan, akhirnya terciptalah album Omnipotence Paradox dengan genre yang terbilang 'sekarat' di Indonesia. "Apalagi untuk modal terbilang sangat besar, tapi berbekal semangat akhirnya terealisasi album ini yang diharapkan bisa dinikmati oleh khalayak ramai," ujar Robi.


Meskipun bukan hal yang istimewa, penggunaan gitar senar 8 dan 7 serta bass fretless sudah cukup menguras kantong, namun paling tidak totalitas dan eksprerimen mereka adalah sebuah bentuk semangat di Purwokerto. Usai merilis album, Eternal Desolator kembali bereksperimen dengan melakukan tour berbagai kota yang akan dilakukan setiap akhir pekan dan Purwokerto akan menjadi kota terakhir tour mereka.