Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Meramu Beragam Jazz dengan Berbagai Jenis Musik

PERJUANGAN sepanjang lebih dari 15 tahun, memang benar-benar sebuah  perjuangan yang digeluti dengan penuh semangat. Pertama kali Solo City ...

PERJUANGAN sepanjang lebih dari 15 tahun, memang benar-benar sebuah perjuangan yang digeluti dengan penuh semangat. Pertama kali Solo City Jazz (SCJ) diadakan pada 2009. Sedari awal itu, coba menyatukan keinginan bahwa SCJ ingin bisa menggelar sebuah tontonan jazz, berskala festival dan menjadi agenda tetap setahun sekali di kota Solo.

Program hiburan musik yang bisa membuat suasana kota Solo menjadi jazzy. Saban tahun harusnya bisa makin jazzy. Ketika festivalnya mampu membuat kota Solo tambah jazzy, sudah tentu warganyapun juga terlihat akan lebih jazz.


Sejatinya CPro sebagai penyelenggara dengan Wenny Purwanti sebagai CEO nya yang sejak 
awal Solo City Jazz berkongsi alias kerjasama bahu membahu dengan Gideon Momongan, yang lantas menjadi Festival Director, dan Indrawan Ibonk yang bertindak sebagai Production Director.

Bertiga hanya ingin, Solo City Jazz terjaga kontinuitasnya, sebagai program tetap setahun sekali bagi kota Solo. Tidak berpikir buru-buru ingin lekas nenjadi festival jazz yang besarbesaran. Dengan kata lain, siap menjalani proses.

Pelan tapi pasti, dimulai dengan menjadi event festival jazz kebanggaan kota Solo saja dulu. Itu yang menjadi target, yang dianggap paling realistis. Selanjutnya proses setahap demi setahap itu sekarang mencapai kali ke 13 penyelenggarannya.

Sungguh kenyataan yang patut disyukuri, bahwa SCJ bisa mencapai usia sejauh ini. Di 2025, di Solo City Jazz 13 kali ini, panggung yang diadakan di Pamedan Mangkunegaran, Surakarta ini akan dimeriahkan oleh Pung & Friends - Ing Jazz Triwindu lalu juga Pilipe – Solo Jazz Activity, beserta Aditya Ong Quartet.

Ketiga nama yang adalah jazzer kebanggaan kota Solo dari berbagai generasi. Mereka bisa disebut Local Pride. Tentu saja, SCJ merasa bangga bisa memperoleh dukungan dari jazzerjazzer bagus kota Solo.

Selanjutnya ada pula nama legendaris, penyanyi jazz yang bahkan telah berkarir musik, dimulai dengan blues dan pop, juga soul, sejak era akhir 1960 an yang dikenal dengan nama Margie Segers. Margie sendiri adalah salah satu penyanyi jazz kebanggaan bangsa dan negara.

Selain itu ada penampilan beberapa kelompok muda yaitu Utara dan Float. Masih ada juga nama lain, yang mempunyai sejunlah penggemar yang loyal dan setia, Efek Rumah Kaca.

Senang sekali SCJ bisa membawa nama-nama tersebut ke hadapan penikmat musik, terutama jazz kota Solo.

Satu nama lain yang tak kalah penting adalah Sandhy Sondoro. Penyanyi yang mempunyai suara dan penampilan khas ini, untuk kali pertama akan memeriahkan Solo City Jazz. Lagilagi kami tentu bersuka cita, bisa mengundang seorang Sandhy Sondoro yang mempunyai jam terbang internasional selama ini.

Secara khusus tentu saja SCJ memanjatkan puji syukur, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak sponsor yang telah bersedia memberikan dukungannya, atas penyelenggaraan SCJ di tahun ini seperti PT Pegadaian, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), Wings Group, Kapal Api, Aktifas Pro, Sphink Advertising dan MLD Spot. Juga Batik Ria, Soto Segar Boyolali (SSB), Hotel Sahid, Nano Bank dan Cleo Air Mineral.

Tak lupa tentu saja sahabat-sahabat wartawan dari berbagai media massa, yang juga menyediakan waktunya untuk peduli, membantu sepenuhnya SCJ.

Penyelenggara berharap,  SCJ di tahun ini, dapat menghibur dan menyenangkan hati para penontonnya. Sajian aneka macam ragam jazz, yang bertemu ataupun berkolaborasi dengan bermacammacam jenis musik yang seringkali disebut gagah sebagai Jazz and Beyond, harusnya memang tidaklah dilewatkan begitu saja.