SETELAH kemunculannya ke muka bumi sejak 2004 dengan mencatatkan tiga album penuh, satu album rekaman live, dan satu mini album, kini Komuna...
SETELAH kemunculannya ke muka bumi sejak 2004 dengan mencatatkan tiga album penuh, satu album rekaman live, dan satu mini album, kini Komunal kembali mempersembahkan album penuh keempatnya bertajuk Nostalgia.
Band yang kini beranggotakan Doddy Hamson pada vokal, Muhammad Anwar Sadat pada gitar, dan Rezha Kathana pada drum menyebutkan bahwa untuk judul albumnya terdapat perjalanan yang panjang. Dalam prosesnya, Doddy Hamson dan Muhammad Anwar Sadat semacam kerap mengingat kembali ke masa awal memulai 'ngeband' dan segala prosesnya.
Jadi kami semacam mengenang itu, sebentuk memori yang harapannya juga menjadi memori baik untuk yang mendengarkannya," kata Doddy Hamson dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, lanjut dia, jelas juga semacam bernostalgia dengan band-band lawas yang menjadi idola dan mempengaruhi Komunal dalam bermusik. Proses rekaman materi yang dimasukkan dalam album Nostalgia sendiri sudah selesai sejak 2020 lalu, dan bagian bass-nya pun masih sempat dikerjakan oleh Arief Snik, yang sekarang tidak lagi memperkuat Komunal sebagai pemain bass.
Pasca itu sempat beberapa kali dalam pernyataan publiknya Doddy Hamson menyatakan bahwa album penuh keempat dari Komunal akan segera dirilis. Namun pada kenyataanya album keempat Komunal itu baru muncul ke permukaan pada tahun 2025 ini.
Jalan panjang penundaan rilis tersebut tidak menyurutkan dedikasi Komunal kepada heavy metal, dan memang untuk pengerjaannya tidak main-main. Untuk proses mastering album Nostalgia mereka pun mendaulat seorang James Plotkin, mastering engineer yang antara lain juga tercatat mengerjakan Sunn O))) dan Earth.
Selain itu, bila sebelumnya Komunal di Gemuruh Musik Pertiwi menjadikan lukisan utuh dari Riandy Karuniawan sebagai gambar sampul albumnya, kali ini untuk album Nostalgia dibuat sebuah arca sebagai ilustrasi sampulnya. Arca yang dipahat oleh Erlan Adi Kurnia, seorang seniman patung asal Mojokerto itu lahir dari konsep yang dikerjakan oleh Morrgth, ilustrator yang juga pengisi posisi bass Komunal sekarang.
Seperti banyak hal yang tidak mereka kompromikan, begitu pun dengan alur dinamika album itu. Biasanya sebuah album rock atau metal akan dibuka dengan nomer menghentak yang akan langsung mencuri atensi pendengarnya, tapi tidak dengan Nostalgia.