MEMASUKI bulan kasih sayang, penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta Timur bernama Maseta lebih pilih Marah Marah untuk single terbarunya. Me...
MEMASUKI bulan kasih sayang, penyanyi dan penulis lagu asal Jakarta Timur bernama Maseta lebih pilih Marah Marah untuk single terbarunya. Mengambil kisah cinta pribadi, lagu ini menjadi luapan emosi dan keluhan penuh kasih sayangnya. Ia menyiratkan bagaimana dalam menjalani hubungan percintaan, tak selalu dihiasi dengan keindahan, tetapi juga ada rasa kehilangan dan kesal.
Lagu uptempo ini ditulis Maseta, terinspirasi dari ketidakselarasan hari yang dimilikinya dan pasangannya dahulu. Maseta menyebutkan, bahwa saat itu ia mengeluh mengapa kita tidak sinkron hari-harinya, dan melalui lagu ini Maseta menyampaikan keinginannya untuk dapat menjalani hari bersama-sama dengan pasangannya selama mungkin.
Ditulis dengan bahasa Indonesia yang dibubuhkan sedikit bahasa Inggris, diksi yang digunakan Maseta untuk menceritakan kisahnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan lagu ini dihiasi dengan klimaks hadirnya saksofon dan adlibs vokal melengking Maseta. Dalam lagu ini, ia bekerja sama dengan Enrico Octaviano yang merupakan personil dari Lomba Sihir untuk menjadi produser.
Lomba Sihir itu embedded in my daily life, soundtrack berangkat dan pulang kantor, jadi tentu saja aku sangat bersyukur atas kesempatan untuk belajar banyak dengan Enrico Octaviano," kata Maseta.
Marah Marah menandakan rilisan Maseta pertama sebagai roster label rekaman Sun Eater, yang juga menaungi nama-nama besar belantika musik, seperti Hindia, .Feast, dan Lomba Sihir. Maseta sebelumnya pernah terlibat dalam kompilasi Sounds Cute, Might Delete Later yang diinisiasi oleh label tersebut pada 2021 lalu. Melalui kolaborasi baru dengan Sun Eater, ia merasa sangat antusias untuk mewujudkan visi eklektik melalui musik dengan berkolaborasi dengan ragam musisi dan produser.
Lagu ini juga hadir sebagai single utama dari Extended Play (EP) Maseta yang akan dirilis tahun ini. Melalui lagu ini, ia berharap dapat mendobrak industri musik Indonesia dan mencapai jangkauan pendengar yang lebih luas lagi.