Page Nav

HIDE
Wednesday, July 9

Pages

Classic Header

Top Ad

Breaking News:

Refleksi 20 Tahun Perjalanan, Rock in Solo Hadirkan A Journey of Rock in Solo: XX

MOMENTUM 20 tahun Rock in Solo Festival di gelar, ditandai dengan pertunjukan A Journey of Rock in Solo: XX yang akan diselenggarakan Sabtu ...

MOMENTUM 20 tahun Rock in Solo Festival di gelar, ditandai dengan pertunjukan A Journey of Rock in Solo: XX yang akan diselenggarakan Sabtu (14/12/2024) mendatang di Kali Pepe Land, Banaran, Gagak Sipat Ngemplak, Bandara Adi Soemarmo, Colomadu. Akan ada 3 panggung pertunjukan yang tersebar di tiga titik di seluruh kawasan Kali Pepe Land yang luasnya 4 hektar.


Pertama ada Rajamala Stage, XX Stage dan Sakjose! Stage Inilah bentuk sinergi Rock In Solo dengan kota di Jawa Tengah untuk pemilihan venue karena berada di dua
Kabupaten Boyolali dan Karanganyar. Serta pemilihan lineup yang tersebar dari berbagai daerah di Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Bali hingga Kalimantan.

Dari segi lineup penampil A Journey of Rock In Solo: XX akan menyajikan dua lineup dari Asia yakni Wormrot dari Singapura dan Dark Mirror Ov Tragedy dari Korea
Selatan. Sedangkan penampil dari dalam negeri ada nama-nama seperti Koil, Down For Life, Kapital, Turtles Jr, Murtad, Kenya, Hantam, Sprayer, Suabakar,
Fornicaras, Senja Dalam Prosa, Unity 23, Sisi Selatan, Numeron, Torment, Sunday Sad Story, Eden Adversary, Knog of Freedom.

Untuk Panggung Sakjose! akan diisi dengan beragam genre musik mulai dari elektronik, hiphop, hingga noise yang akan menampilkan MTAD (DJ Set), Rhyme Protect, Metzdub, Bengawan Noise Syndicate, dan Leisure.

Kilas balik, dari perjalanan Rock in Solo yang pertama digelar pada 2004 bermula dari gedung olah raga hingga alun-alun kota, dari jajaran band lokal hingga internasional yang akhirnya membentuk Rock in Solo yang sekarang. Pernah ada fase kekosongan dalam perjalanannya, yakni 2016 hingga 2020 yang kala itu seperti mati suri, tapi dijawab pada 2021 dengan kemunculan A Journey of Rock in Solo: Apokaliptika.

Pertunjukan tersebut menjadi sSebuah konser musik keras dalam ruangan yang dilakukan saat pandemi Covid-19 mereda, dan menjadi satu momentum bagi Rock In Solo Festival yang dirayakan dengan caranya sendiri. Perjalanan panjang terus dilalui hingga saat ini dengan A Journey of Rock in Solo: XX yang menjadi monumen penanda masa dimana gelaran pesta musik keras telah mencapai dua dekade.

Momen ini menjadi refleksi bagi Rock In Solo Festival untuk mengenang kembali awal semangat perjalanan panjang sejarah dimulai. Bukan sekedar gelaran pembuka menuju Rock In Solo Festival yang akan memasuki tahun ke-21 pada tahun depan, tapi inilah bentuk terima kasih kepada seluruh pihak yang menemani dan membersamai serta menjadi bagian dari sejarah perjalanan Rock In Solo Festival.

Kolaborasi Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter Hadirkan La...

Mexolie Hotel Kebumen Bangun Kepercayaan Diri Anak Melalui K...

Kisah Cinta Keiysa Levronka Bersama Nyoman Paul di Singel Pe...

Indomusikgram Luncurkan Indomusik Awards: Apresiasi untuk Se...

Forestra 2025 Siap Digelar: Perpaduan Musik Orkestra dan Pan...

Aruma dan Super Grup Filipina SB19 Kenalkan Kolaborasi Penuh...

Kenalkan Logo Baru, Dyandra Promosindo Siap Pimpin Industri ...

Kolaborasi Dengan Beberapa Pihak, Mexolie Hotel Kebumen Ubah...

Perjalanan Musikal dan Aksi Kolaboratif di Pulau Terluar Ind...

Bernadya, Hindia, Hingga Juicy Luicy Siap Ramaikan De Tjolom...