Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

//

Breaking News:

latest

Kolaborasi Dengan Beberapa Pihak, Mexolie Hotel Kebumen Ubah Sampah Jadi Solusi

DALAM semangat keberlanjutan dan kepedulian sosial, Mexolie Hotel Kebumen meluncurkan inisiatif pengelolaan sampah terintegrasi melalui prog...

DALAM semangat keberlanjutan dan kepedulian sosial, Mexolie Hotel Kebumen meluncurkan inisiatif pengelolaan sampah terintegrasi melalui program Check-In for Change. Inisiatif ini menekankan pada pemanfaatan seluruh jenis sampah organik dan anorganik untuk mengurangi jejak lingkungan sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar hotel.


Program ini adalah bagian dari gerakan Check-In for Change dari jaringan Liberta Hotels, yang bertujuan menjadikan setiap pengalaman menginap sebagai aksi nyata untuk lingkungan dan sosial.

Kami percaya hotel bukan hanya tempat tidur nyaman, tetapi juga tempat perubahan dimulai," ujar Setiawan Hadi Saputro, General Manager Mexolie Hotel Kebumen.

Ia menambahkan, dengan mengubah sampah menjadi sumber daya, kami tidak hanya menjaga bumi, tapi juga menghidupkan ekonomi lokal.

Menurut dia, ini bukan hanya soal mengurangi sampah hotel, tapi soal membangun ekosistem mini yang melibatkan warga. Pihaknya ingin kehadiran Mexolie benar-benar dirasakan oleh masyarakat sekitar, bukan hanya tamu.

Salah satu terobosan utamanya adalah pemanfaatan sampah organik sebagai pakan maggot (larva lalat Black Soldier Fly), yang dikenal sangat efisien dalam mengurai limbah dapur dan sisa makanan. Program ini dijalankan bersama warga sekitar hotel, menciptakan model kolaborasi ekonomi sirkular yang sederhana, efisien, dan berdampak luas.

Semua Sampah, Tak Ada yang Terbuang
Menurut data, rata-rata 50–60% dari total sampah rumah tangga dan perhotelan di Indonesia adalah sampah organik. Bila tidak dikelola dengan baik, sampah ini dapat memicu emisi gas metana, mencemari air tanah, dan mempercepat perubahan iklim.

Melalui kerjasama dengan TPS 3R Panjer, seluruh jenis sampah dari operasional hotel dikelola dengan optimal:
  • Sampah organik: Diolah menjadi pakan maggot oleh warga sekitar, atau dikomposkan oleh pihak hotel dan digunakan sebagai pupuk alami untuk taman-taman hotel.
  • Sampah plastik tidak bernilai: Diproses untuk dijadikan briket semen, menghindari pembakaran terbuka atau pembuangan ke TPA.
  • Sampah anorganik lainnya: Disalurkan ke unit daur ulang komunitas untuk dimanfaatkan kembali secara ekonomi.

Inisiatif ini menjadikan Mexolie sebagai hotel pertama di Kebumen yang mengklaim pengelolaan sampah 100% tertangani—tanpa sampah yang berakhir sebagai limbah sisa.

Dampak Lingkungan dari Maggot
Maggotb (BSF) menjadi solusi cerdas untuk menangani limbah makanan, karena:
  • Mengurai sampah organik hingga 90% lebih cepat dibanding proses kompos biasa.
  • Berdampak ekonomi, menghasilkan protein alami untuk pakan ternak, menggantikan tepung ikan yang berdampak pada ekosistem laut.
  • Mencegah emisi gas rumah kaca dari sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir.
Menurut data dari World Bank dan KLHK, lebih dari 40% komposisi sampah di Indonesia adalah organik, menjadikan maggot sebagai solusi yang sangat relevan dan mudah direplikasi.


Pariwisata Berkelanjutan di Kebumen dan Indonesia
Seiring meningkatnya kesadaran wisatawan terhadap dampak sosial dan lingkungan dari perjalanan mereka, konsep pariwisata berkelanjutan menjadi standar baru. Di Indonesia, tren ini terlihat dari tumbuhnya minat terhadap pengalaman lokal, konsumsi sadar lingkungan, dan hotel-hotel yang menerapkan praktik hijau.

Di Kebumen, kawasan seperti Pantai Mirit dan Karangsambung mulai menggeliat sebagai destinasi dengan potensi edukasi lingkungan. Upaya Mexolie menjadi contoh nyata bagaimana industri perhotelan bisa berperan aktif dalam mendukung tren ini—tidak sekadar menawarkan kamar nyaman, tetapi juga menghadirkan makna dalam setiap pengalaman menginap. 

Mexolie mengadopsi prinsip pariwisata berkelanjutan, sejalan dengan tren nasional dan global. Dalam beberapa tahun terakhir, 71% wisatawan domestik Indonesia menyatakan lebih tertarik pada penginapan yang memiliki nilai lingkungan dan sosial (sumber: Kemenparekraf 2024).

Di Kebumen, daya tarik alam dan budaya seperti Pantai Mirit, Karangsambung, dan desa wisata mulai berkembang, mendorong kebutuhan akan industri perhotelan yang lebih hijau dan inklusif.

Dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan sampah dan produksi maggot, Mexolie tidak hanya menjadi tempat menginap, tapi juga penggerak ekosistem lokal.