SEMAKIN mengikisnya budaya tradisi oleh budaya popular diera saat ini direspon Bagoes Satria Legowo untuk membuat pertunjukan be...
SEMAKIN mengikisnya budaya tradisi oleh budaya popular diera saat ini direspon Bagoes Satria Legowo untuk membuat pertunjukan bertajuk Seni Lintas Dimensi yang diadakan Rabu (28/12/2022) malam di Alas House, Purwokerto. Seni tradisi yang ditampilkan disitu yakni kesenian lengger dan juga pertunjukan kuda lumping yang lengkap dengan ritual 'kesurupan' didalamnya.
Bagoes menyampaikan, bahwa dirinya iri dengan semakin diterimanya budaya popular namun tidak dibarengi dengan tradisi di Kabupaten Banyumas. Padahal, dibeberapa daerah lain yang ia kunjungi antara tradisi dan popular dapat bersanding yang akhirnya menghasilkan karya yang mudah diterima.
Dari situ saya berfikir, bagaimana caranya disini antara budaya tradisi bisa bersanding dengan budaya popular," katanya kepada acarakita.net, usai pertunjukan.
Ia menjelaskan, aksi yang dilakukan terbilang sejak awal pandemi sekitar 2020 yang menghadirkan pertunjukan online dengan mengangkat cerita rakyat dan dikemas dalam bentuk film berbahasa Indonesia dengan teks berbahasa Inggris. Menariknya, film tersebut ternyata terjual hingga Amerika Serikat dan melanjutkan di 2021 dengan ruang produksi yang lebih luas.
Aksi terus berlanjut di 2022 ini dengan menggelar pertunjukan lengger dan kuda lumping di tempat yang tidak biasa, yakni di sebuah kafe modern dengan target pasar merupakan anak muda.
Saya ingin melestarikan budaya, dan yang harus dilakukan dengan berakulturasi. Karena setiap detik ada orang lahir mati, yang artinya tiap detik pun budaya itu akan berubah," ujar dosen Universitas Amikom Purwokerto ini.
Menurut Bagoes, untuk prepare dari acara ini tidak lebih dari sebulan termasuk untuk dealing dengan sponsor. Meski begitu, pihaknya optimis bahwa goal dari Seni Lintas Dimensi yakni akulturasi budaya dan memasyarakatkan budaya tradisi di tengah maraknya budaya popular dapat tersampaikan dengan baik, meskipun belum sepenuhnya.
Ditampilkannya pertunjukan lengger dan kuda lumping bukan tanpa alasan. Menurut dia, pertunjukan tersebut bisa dibilang pertunjukan tradisi yang paling umum ditengah masyarakat dan itupun ternyata masih banyak yang baru pertama melihat pertunjukan tersebut di malam itu.
Kedepannya tidak menutup kemungkinan untuk menampilkan seni tradisi lain yang mungkin saja akan dikolaborasikan dengan musik modern lain. Pihaknya ingin ada pertunjukan tradisi dengan musik blues, jazz, atau lainnya yang tentu saja akan menghasilkan karya yang pastinya luar biasa.
Pertunjukan yang dipandu juga oleh dua host kocak, Braham dan Somad yang merupakan anggota dari group Bintang Tamu Yang Paling Terkenal (BTYPT) berhasil membuat penonton yang sebagian besar anak muda menikmati budaya tradisi yang diakulturasi dengan pertunjukan modern ditengah kafe.