KARYA musik memikat berjudul Frozen In Time diperkenalkan penyanyi dan penulis lagu muda berbakat, Nadia Dari sebagai single keempatnya. M...
KARYA musik memikat berjudul Frozen In Time diperkenalkan penyanyi dan penulis lagu muda berbakat, Nadia Dari sebagai single keempatnya. Meski tergolong pendatang baru di belantika musik Indonesia, Nadia telah mencuri perhatian pendengar muda melalui tiga single sebelumnya yakni Morning Birds, Galaksi, dan Di Jalan-Mu.
Mahasiswi Fakultas Hukum ini dikenal mampu memadukan musik, perjalanan, dan lifestyle menjadi narasi otentik yang melekat dalam karya maupun kesehariannya. Setiap lagunya memancarkan kejujuran emosional, menyentuh hati pendengar, sekaligus menunjukkan kedewasaan musikal yang terus berkembang.
Frozen In Time lahir dari momen tenang yang sarat makna, ketika kehadiran seseorang mampu membuat dunia seolah berhenti berputar. Lagu ini bukan tentang drama cinta besar atau peristiwa spektakuler, melainkan tentang kekuatan cinta yang hadir dalam keheningan. Bagi Nadia, cinta terkadang tidak perlu gemerlap atau gaduh—cukup hadir, dan waktu terasa berhenti.
Kadang cinta tidak butuh kembang api. Cukup hadir dan bersama, rasanya waktu benar-benar berhenti," kata Nadia.
Lagu ini menggambarkan cinta yang lembut namun mendalam, yang tidak menuntut perhatian, tetapi mengubah segalanya di sekitar. Melodi yang hangat, progresi harmoni yang intim, dan vokal Nadia yang jujur memperkuat nuansa reflektif lagu ini, menciptakan pengalaman mendengarkan yang menenangkan sekaligus menyentuh hati.
Dibalik Frozen in Time, ada banyak hati yang bekerja bersama dalam pertemuan ide dan rasa. Nadia Dari menciptakan komposisi musik bersama Albert Juwono, Chris Breakwoldt menuangkan liriknya, Inge Sondaryani mengawal proses bermusik ini sebagai executive producer, sementara Albert Juwono juga meracik aransemen yang membuat semuanya berpadu dalam harmoni.