PERJALANAN menuju panggung utama 8th Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 dimulai sejak Jumat pagi, saat rombongan musisi seperti Deddy Dhuku...
PERJALANAN menuju panggung utama 8th Maratua Jazz & Dive Fiesta 2025 dimulai sejak Jumat pagi, saat rombongan musisi seperti Deddy Dhukun, Keljo, dan Whansetiyawan bertolak dari Tanjung Redeb menggunakan speedboat menuju Pulau Maratua.
Dalam perjalanan, mereka sempat singgah ke destinasi ikonik Danau Kakaban, dan menikmati jalur trekking menanjak melalui anak tangga kayu ulin yang membawa mereka ke habitat ubur-ubur tak menyengat.
Cukup menguras tenaga, tapi pemandangannya benar-benar spektakuler," kata Keljo, penyanyi muda yang tampil di festival tahun ini.
Setibanya di Pulau Maratua, para artis menikmati santap siang di Pratasaba Resort dan
melanjutkan istirahat di berbagai resort mitra seperti Arasatu Villas & Sanctuary, Sienna Resort, Maratua Blue, hingga Maratua Paradise Resort. Menjelang malam, kawasan pantai Teluk Harapan dipadati oleh pengunjung dari berbagai penjuru Indonesia bahkan mancanegara.
Atmosfer penuh antusias menyelimuti sepanjang garis pantai saat para musisi tampil dalam suasana terbuka yang magis, menyatukan irama jazz dan semilir angin tropis. Tak hanya musisi nasional, dua penampil lokal yaitu Kakaban Groove dan Risalah, band muda asal Berau, juga mencuri perhatian publik lewat aransemen segar dan energi yang menyatu dengan semangat festival.
Penampilan mereka menjadi bukti bahwa talenta lokal layak tampil di panggung nasional bahkan internasional.
Sebelumnya, pada Jumat (27/6/2025) sore, festival juga menghadirkan sesi cooking class yang menampilkan cara memasak Balelo, hidangan laut khas Desa Payung-Payung. Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye 5C (Conservation, Community, Culture, Culinary, Concert) yang menjadi fondasi dari semangat festival berkelanjutan MJDF.
Dengan tema From the Simplicity to the Sustainable Festival, MJDF bukan hanya menghadirkan hiburan berkualitas, tetapi juga memperkuat edukasi lingkungan, gerakan voluntourism, serta pelibatan aktif komunitas lokal dan pelaku pariwisata.
Malam puncak festival dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (28/6/2025) malam, dan animo pengunjung semakin meningkat. Sejumlah resort dan homestay telah menyatakan bahwa kamar mereka telah penuh terjual, sementara armada speedboat sebagai transportasi utama juga dilaporkan telah dipesan penuh mengingat penerbangan perintis sangat terbatas jumlah kursinya.